Belum Edar, 'CEK TOKO SEBELAH' Antre Hampir Setahun di Badan Sensor Cina

Sora Soraya | Rabu, 11 September 2019 10:55 WIB

Ernest Prakasa © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Film CEK TOKO SEBELAH rilisan 2016 mengantongi tawaran untuk diputar di bioskop-bioskop Cina. Namun hingga saat ini belum ada kabar kapan family drama yang dibintangi Ernest Prakasa, Adinia Wirasti, Dion Wiyoko, dan Gisella Anastasia itu bakal mulai tayang.

Ernest Prakasa selaku aktor sekaligus sutradara mengatakan bila karyanya masih menunggu antrean badan sensor setempat. Sebagaimana diketahui, bukan hal mudah mendapatkan stempel lulus sensor dan ditayangkan di Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Kita sudah dapat pihak yang akan mendistribusikan di bioskop Cina. Tapi proses sensor di badan sensor Cina itu sangat ketat sekali. Kalau nggak salah prosesnya udah mau setahun deh antre surat sensor," kata Ernest ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (10/9).

1 dari 2 halaman

1. Ernest Yakin Filmnya Aman

KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

Badan sensor Cina memang dikenal sangat ketat dalam menayangkan film baik itu produksi sineas lokal maupun dari negara lain. Ada beberapa hal yang dengan jelas tak ada harapan tayang, seperti salah satunya film bergenre horor.

Karenanya, Ernest Prakasa optimis CEK TOKO SEBELAH bisa tayang di bioskop Cina. Mengingat filmnya itu tergolong aman dan tidak ada hal yang dirasa mengkhawatirkan.

"Film CEK TOKO SEBELAH menurut kita relatif aman. Kalau suratnya sudah dapat, filmnya bisa langsung tayang. Proses sensor ini yang cukup challenging," tambahnya.

2 dari 2 halaman

2. Film Indonesia Pertama yang Diputar di Cina

KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

Bila lolos sensor, karya Ernest Prakasa paling laris ini akan mencatatkan diri sebagai film Indonesia pertama yang diputar di bioskop komersial Cina. Tentu saja ini menjadi sebuah prestasi membanggakan darinya.

"Belum pernah ada film Indonesia yang tayang di bioskop Cina. Kalau dapat surat, CEK TOKO SEBELAH akan menjadi film pertama yang tayang di sana. Sukses atau nggak belum tahu, karena belum ada history seperti apa reaksi masyarakat di sana, baru akan dicoba," tandasnya.